A27_CHARLES KRISTIAN RAMADANI_ TUGAS MANDIRI 06

 

B. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Mengapa penting membedakan sumber primer, sekunder, dan tersier?
Membedakan sumber primer, sekunder, dan tersier sangat penting karena setiap jenis sumber memiliki tingkat keaslian dan kedalaman informasi yang berbeda. Pemahaman terhadap perbedaan ini membantu peneliti dalam menentukan validitas data, mencegah kesalahan interpretasi, serta memastikan argumen yang dibangun berdasarkan bukti yang tepat.

2. Apa perbedaan membaca akademik dengan membaca umum?
Perbedaan antara membaca akademik dan membaca umum terletak pada tujuan dan pendekatannya. Membaca akademik menuntut kemampuan analisis kritis, evaluasi, dan pemahaman mendalam terhadap isi teks, sedangkan membaca umum lebih berfokus pada hiburan atau pencarian informasi ringan tanpa tuntutan analisis mendalam.

3. Bagaimana cara menilai kredibilitas sebuah sumber pustaka?
Untuk menilai kredibilitas sebuah sumber pustaka, beberapa aspek perlu diperhatikan, antara lain identitas dan reputasi penulis, tahun penerbitan, penerbit atau institusi yang menaungi, kelengkapan referensi pendukung, serta objektivitas dan relevansi isi terhadap topik penelitian.

4. Apa saja kesalahan umum dalam mengutip sumber?
Kesalahan umum dalam mengutip sumber antara lain tidak mencantumkan sumber asli (plagiarisme), penggunaan format sitasi yang salah, mengutip tanpa konteks, serta mengubah makna dari sumber yang dikutip. Hal-hal tersebut dapat mengurangi keaslian dan kejujuran akademik dalam penulisan.

5. Bagaimana menjaga keaslian argumen saat mengutip banyak referensi?
Keaslian argumen dapat dijaga dengan cara mensintesis berbagai sumber secara kritis, bukan hanya menyalin pendapat penulis lain. Referensi sebaiknya digunakan untuk memperkuat argumen pribadi, bukan menggantikannya, sehingga tulisan tetap menunjukkan pemikiran dan analisis penulis sendiri.


C. PERTANYAAN REFLEKTIF

1. Sejauh mana Anda mampu membedakan sumber kredibel dan tidak kredibel?
Saya merasa cukup mampu membedakan sumber yang kredibel dan tidak kredibel dengan memperhatikan reputasi penulis, lembaga penerbit, serta kejelasan bukti ilmiah yang mendukung isi tulisan. Hal ini penting agar informasi yang digunakan dalam penulisan memiliki dasar yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Strategi apa yang Anda gunakan saat kesulitan memahami teks akademik?
Saat menghadapi kesulitan memahami teks akademik, saya biasanya menggunakan beberapa strategi seperti membaca berulang kali, mencari makna istilah yang tidak dipahami, membuat ringkasan atau catatan kecil, serta mencari sumber tambahan yang menjelaskan topik serupa dengan bahasa yang lebih sederhana.

3. Bagaimana pencatatan informasi membantu struktur tulisan Anda?
Pencatatan informasi berperan penting dalam membantu menyusun struktur tulisan. Dengan mencatat secara sistematis, saya dapat mengorganisir ide, menghindari pengulangan, serta mempermudah penyusunan daftar pustaka di akhir tulisan.

4. Apa tantangan Anda dalam parafrase dan sintesis informasi?
Tantangan yang sering saya hadapi dalam melakukan parafrase dan sintesis informasi adalah menjaga makna asli sambil menulis dengan gaya bahasa sendiri, serta menggabungkan berbagai ide dari beberapa sumber tanpa kehilangan fokus utama tulisan.

5. Bagaimana Anda akan mengubah kebiasaan belajar setelah mempelajari modul ini?
Setelah mempelajari modul ini, saya berkomitmen untuk mengubah kebiasaan belajar dengan menjadi lebih selektif dalam memilih sumber, mencatat informasi dengan lebih rapi dan terstruktur, serta terus melatih kemampuan membaca kritis, parafrase, dan analisis agar dapat menghasilkan karya tulis akademik yang orisinal dan berkualitas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

A27_CHARLES KRISTIAN RAMADANI_TUGAS MANDIRI 3B

A27_CHARLES KRISTIAN RAMADANI_TUGAS MANDIRI 2A

A27_CHARLES KRISTIAN RAMADANI_Tugas Mandiri 4A & Tugas Mandiri 4B