A27_CHARLES KRISTIAN RAMADANI_TUGAS TERSTRUKTUR 1
Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan sebagai Pembentuk Karakter Bangsa
Abstrak
Bahasa Indonesia memiliki peran strategis dalam dunia
pendidikan, tidak hanya sebagai alat komunikasi dan media pembelajaran, tetapi
juga sebagai sarana pembentukan karakter bangsa. Melalui bahasa, nilai-nilai
luhur seperti sopan santun, tanggung jawab, nasionalisme, dan toleransi dapat
ditanamkan kepada peserta didik. Artikel ini membahas pentingnya bahasa
Indonesia sebagai media pendidikan karakter, meninjau masalah lemahnya
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan pelajar, serta memberikan
analisis mengenai strategi pembelajaran bahasa yang berorientasi pada
pembentukan karakter. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa penguasaan bahasa
Indonesia secara utuh, baik dari segi linguistik maupun nilai-nilai budaya yang
terkandung di dalamnya, berkontribusi besar terhadap pembentukan identitas
nasional dan karakter generasi muda yang beradab.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, Pendidikan, Karakter
Bangsa, Nilai, Identitas Nasional
Pendahuluan
Bahasa merupakan sarana utama komunikasi manusia dan menjadi
kunci utama dalam pembentukan kebudayaan serta identitas suatu bangsa. Di
Indonesia, bahasa Indonesia memiliki kedudukan istimewa sebagai bahasa nasional
sekaligus bahasa negara sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 36. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi mempersatukan
beragam suku, etnis, dan budaya; sementara sebagai bahasa negara, ia berperan
dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam dunia
pendidikan.
Pendidikan merupakan wadah utama dalam menanamkan
nilai-nilai moral, sosial, dan kebangsaan kepada generasi muda. Dalam konteks
ini, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat penyampaian materi pelajaran,
tetapi juga wahana pembentukan karakter. Melalui pembelajaran bahasa Indonesia,
peserta didik diajak memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai luhur
bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, perkembangan globalisasi dan arus modernisasi saat
ini menimbulkan tantangan baru terhadap eksistensi dan fungsi bahasa Indonesia.
Fenomena rendahnya minat pelajar dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar, serta dominasi bahasa asing di ruang digital, berpotensi melemahkan
identitas kebangsaan. Oleh karena itu, diperlukan penguatan peran bahasa
Indonesia dalam pendidikan agar mampu membentuk karakter bangsa yang tangguh,
berbudaya, dan berkepribadian Indonesia.
Permasalahan
Permasalahan utama yang menjadi fokus pembahasan artikel ini
antara lain:
- Bagaimana
peran bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan sebagai pembentuk karakter
bangsa?
- Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penerapan bahasa Indonesia di dunia pendidikan saat ini?
- Bagaimana strategi dan pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif dalam membentuk karakter peserta didik?
Pembahasan
1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas dan Cerminan
Karakter Bangsa
Bahasa Indonesia merupakan simbol persatuan dan identitas
nasional. Sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia diakui
sebagai bahasa persatuan yang menyatukan berbagai suku bangsa. Dalam konteks
pendidikan, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar mencerminkan sikap
nasionalisme dan rasa memiliki terhadap budaya sendiri.
Bahasa tidak hanya mencerminkan cara berpikir, tetapi juga
membentuk kepribadian penuturnya. Ketika peserta didik terbiasa menggunakan
bahasa Indonesia dengan santun, logis, dan sesuai kaidah, secara tidak langsung
mereka juga dilatih untuk berpikir runtut, menghargai perbedaan, dan bersikap
sopan dalam berkomunikasi. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia tidak
hanya bersifat kognitif, tetapi juga afektif dan moral.
2. Fungsi Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, bahasa Indonesia memiliki fungsi
strategis sebagai:
- Bahasa
pengantar pembelajaran. Semua mata pelajaran disampaikan melalui
bahasa Indonesia sehingga penguasaan bahasa yang baik akan menunjang
keberhasilan akademik.
- Sarana
pengembangan berpikir. Struktur bahasa Indonesia yang sistematis
membantu peserta didik belajar berpikir logis, kritis, dan analitis.
- Media
pembentukan karakter. Melalui teks-teks sastra, wacana akademik, dan
praktik berbahasa, peserta didik dapat mempelajari nilai moral, kejujuran,
disiplin, serta tanggung jawab sosial.
- Alat
pelestarian budaya. Bahasa Indonesia menjadi wadah ekspresi nilai,
tradisi, dan kearifan lokal yang memperkuat identitas bangsa di tengah
arus globalisasi.
3. Permasalahan dalam Penggunaan Bahasa Indonesia di
Dunia Pendidikan
Meskipun memiliki peran penting, realitas di lapangan
menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di dunia pendidikan masih
menghadapi berbagai kendala:
a. Dominasi bahasa asing. Banyak peserta didik yang
lebih bangga menggunakan bahasa Inggris atau bahasa gaul dalam keseharian, baik
di media sosial maupun lingkungan sekolah.
b. Kurangnya kesadaran berbahasa. Pembiasaan menggunakan bahasa
Indonesia sesuai kaidah belum tertanam dengan baik.
c. Kualitas pembelajaran yang rendah. Metode pengajaran bahasa Indonesia
seringkali masih berfokus pada hafalan dan teori, bukan pada penerapan
nilai-nilai karakter dan komunikasi efektif.
d. Minimnya keteladanan. Guru dan tenaga pendidik kadang kurang
konsisten menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam interaksi
sehari-hari.
Akibatnya, peserta didik tidak hanya kehilangan kemampuan
berbahasa yang memadai, tetapi juga berisiko kehilangan rasa bangga terhadap
bahasa dan budaya nasional.
4. Bahasa Indonesia sebagai Media Pembentukan Karakter
Bahasa memiliki kekuatan untuk menanamkan nilai moral dan
etika. Melalui bahasa Indonesia, guru dapat menanamkan berbagai nilai karakter
bangsa, seperti:
- Religius:
melalui penggunaan bahasa yang sopan, santun, dan penuh rasa hormat.
- Nasionalis:
dengan menumbuhkan kebanggaan terhadap bahasa dan budaya sendiri.
- Mandiri:
dengan melatih peserta didik mengungkapkan gagasan dan pendapat secara
bertanggung jawab.
- Gotong
royong: dengan mendorong diskusi, kerja kelompok, dan kolaborasi
berbasis komunikasi yang efektif.
- Integritas:
dengan menekankan kejujuran dalam berbahasa dan menulis karya ilmiah.
Pembelajaran bahasa Indonesia yang berorientasi pada
karakter harus memadukan keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca,
menulis) dengan penginternalisasian nilai-nilai moral dan sosial. Misalnya,
dalam pembelajaran teks naratif, guru dapat menonjolkan pesan moral dari cerita
rakyat; atau dalam teks argumentatif, menanamkan nilai kejujuran dan tanggung
jawab dalam menyampaikan pendapat.
5. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis
Karakter
Agar bahasa Indonesia berfungsi efektif sebagai pembentuk
karakter bangsa, diperlukan strategi pembelajaran yang inovatif dan
kontekstual. Beberapa pendekatan yang dapat diterapkan antara lain:
a. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and
Learning – CTL).
Peserta didik diajak mengaitkan penggunaan bahasa dengan kehidupan nyata.
Misalnya, menulis teks prosedur berdasarkan pengalaman sehari-hari atau
berdiskusi mengenai isu sosial menggunakan bahasa yang santun.
b. Integrasi nilai karakter dalam setiap materi.
Setiap kompetensi dasar dalam kurikulum bahasa Indonesia dapat disisipkan
nilai-nilai seperti kejujuran, kerja sama, toleransi, dan tanggung jawab.
c. Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning).
Melalui kegiatan seperti membuat majalah sekolah, vlog edukatif berbahasa
Indonesia, atau menulis karya sastra, peserta didik dilatih berpikir kreatif
sekaligus menanamkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia.
d. Keteladanan guru.
Guru bahasa Indonesia harus menjadi panutan dalam penggunaan bahasa yang baik,
sopan, dan benar, baik di dalam maupun luar kelas.
e. Pemanfaatan teknologi digital.
Era digital dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan pembelajaran interaktif
berbasis media sosial, blog, atau platform literasi digital yang mengedepankan
penggunaan bahasa Indonesia yang berkualitas.
6. Relevansi Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi
Dalam era globalisasi, bahasa Indonesia dihadapkan pada
tantangan kompetisi dengan bahasa-bahasa internasional. Namun, justru di
sinilah pentingnya memperkuat eksistensi bahasa Indonesia. Dengan memperkuat
literasi dan kebanggaan berbahasa, generasi muda akan memiliki karakter
nasional yang tidak mudah goyah oleh pengaruh luar.
Pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa telah mengupayakan berbagai program seperti Gerakan Literasi
Nasional (GLN), BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), dan kegiatan Bulan
Bahasa. Upaya-upaya tersebut perlu diintegrasikan ke dalam dunia pendidikan
agar tidak hanya meningkatkan kompetensi berbahasa, tetapi juga memperkokoh
karakter kebangsaan.
7. Dampak Penguatan Bahasa terhadap Pembentukan Karakter
Bangsa
Ketika bahasa Indonesia digunakan secara konsisten dan
bernilai, dampaknya dapat dilihat dalam:
- Meningkatnya
rasa bangga dan cinta tanah air.
- Terbentuknya
generasi yang sopan dalam berkomunikasi, berpikir kritis, dan menghargai
perbedaan.
- Terciptanya
suasana pendidikan yang berbudaya dan beretika.
- Terpeliharanya
jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.
Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak sekadar alat
komunikasi, tetapi juga fondasi moral, sosial, dan intelektual bagi pembangunan
karakter bangsa.
Kesimpulan
Bahasa Indonesia memegang peran fundamental dalam dunia
pendidikan sebagai sarana komunikasi, pembelajaran, dan pembentukan karakter
bangsa. Melalui bahasa, nilai-nilai luhur bangsa dapat ditanamkan dan
dikembangkan dalam diri peserta didik. Namun, tantangan globalisasi, rendahnya
kesadaran berbahasa, serta lemahnya pembelajaran bahasa yang bermakna menjadi
hambatan yang perlu diatasi.
Pendidikan bahasa Indonesia yang ideal harus menyeimbangkan antara aspek linguistik dan aspek nilai. Pembelajaran yang kontekstual, kreatif, dan berbasis karakter akan mampu melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkepribadian luhur, berintegritas, dan bangga terhadap bahasa serta budayanya sendiri
Saran
- Bagi
guru: perlu memperkuat keteladanan berbahasa dan menerapkan
pembelajaran kontekstual yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter
bangsa.
- Bagi
lembaga pendidikan: diharapkan menciptakan lingkungan berbahasa
Indonesia yang baik dan benar melalui kegiatan literasi, lomba, atau
program kebahasaan.
- Bagi
pemerintah: perlu memperluas pelatihan guru bahasa Indonesia dan
memperkuat kebijakan penggunaan bahasa nasional di seluruh jenjang
pendidikan.
- Bagi
peserta didik: hendaknya menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab
dalam menggunakan bahasa Indonesia di berbagai situasi, termasuk di media
digital.
Daftar Pustaka
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2020). Modul 1:
Bahasa Indonesia dalam Konteks Pendidikan dan Kebangsaan. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik:
Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Darma, Y. A. (2021). Bahasa dan Karakter Bangsa: Peran
Bahasa dalam Pembentukan Jati Diri Nasional. Bandung: Alfabeta.
Kemdikbud. (2017). Gerakan Literasi Nasional: Konsep dan
Implementasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumarsono. (2019). Sosiolinguistik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Komentar
Posting Komentar